Sabtu, 29 Januari 2011

Tenis dan Badminton.

Entah kenapa aku selalu dibingungkan dengan hal-hal remeh hal-hal sepele.
Hari ini menjadi hari terbodoh dalam hidupku. Makin bodoh lagi karena sifatku yang keras kepala.

Kesalahpahaman terjadi lagi di hari ini. Hanya karena kebodohan akan ke-tidak-tahu-an-ku selama hidupku. Aku telah salah pemahaman.

Kenapa menjadi rumit hanya karena salah mengira bahwa antara tennis dan badminton itu adalah olahraga yang berbeda. Benar-benar menjadi rumit dan membingungkan. Sekarang aku akui... olahraga itu ternyata memang benar2 berbeda. ROTFL..

Aku dan hidupku yang aneh, rumit, ga jelas.
Aku dan hidupku yang belum juga berubah.

Jadi Tua Pasti, Tetapi Dewasa Itu Pilihan, Kawan

Ketika kita menjalani kehidupan saat ini, sering kita terjerumus pada kenangan kita dengan seseorang, dengan orang lain, ataupun dengan diri kita sendiri. Sebenarnya itu sah-sah saja, karena mungkin dengan cara itu kita bisa mengintropeksi atau sekedar evaluasi diri kita sendiri, agar menjadi lebih baik.

Tapi, ketika rasa tidak nyaman muncul diakibatkan oleh kenangan itu, bukan karena kita tidak nyaman, tetapi seseorang, ataupun orang lain di sekitar kita saat ini akan merasa gamang dengan kenangan kita, akankah itu akan membawa kita ke dalam situasi yang benar-benar sulit?. Jadi apakah kita masih harus menyimpan kenangan itu yang sering kali membuat kita tidak bisa sepenuhnya memberikan apa yang seharusnya kita berikan kepada seseorang ataupun orang lain dalam kehidupan kita saat ini, jawabannya akan sangat beragam tergantung pada interpretasi dari kita masing-masing.

Terlalu berat memang untuk melupakan semua kenangan itu, meskipun kenangan itu sendiri pada saat itu dulu tidak berakhir dengan baik seperti apa yang kita harapkan. Semua keindahan, semua kesusahan, semua cerita dan kisah yang meng-haru biru sering sekali membuat kita tetap terjaga akan kenangan itu. Tapi, sekali lagi tapi, apa-kah itu cukup adil bagi orang yang seharus-nya kita butuh-kan dan mem-butuh-kan kita saat ini?

Ternyata memang tidak. Menurutku kita harus belajar menghilangkan semua kenangan itu, karena hanya dengan cara itu kita bisa belajar untuk memberikan yang ter-baik dalam kehidupan kita sekarang. Semakin lama kita menyimpan, semakin lama kita berkutat dengan itu, itu akan semakin memperkeruh suasana. Tidak mudah bagi seseorang untuk menerima masa lalu kita, apalagi kalau itu menyangkut relasional kita, ditambah lagi kalau ternyata kita masih menyimpan cerita tentang itu, plus hal-hal yang berhubungan dengan kenangan kita tersebut. Bisa saja itu akan berujung pada per-selisih-an dan per-tengkar-an, bagai bom waktu yang suatu saat akan meledak. Forget it.

Kamis, 27 Januari 2011

Idealis Terlibat??? (tipe kepribadian saya )

Tipe Idealis Terlibat bersifat ekstrovert dan suka menolong. Orang lain menganggap mereka sangat ramah dan menginspirasi – khususnya karena mereka selalu mau melihat hal-hal terbaik dalam diri orang lain. Selera humor, energi, dan optimisme mereka menarik orang lain. Tipe Idealis Terlibat sangat pandai berkomunikasi dan pandai meyakinkan serta menyemangati orang lain. Inilah sebabnya sangat lazim jika mereka biasanya mengambil peran pemimpin dalam kelompok. Tipe kepribadian ini seringkali menghasilkan orang-orang yang sangat karismatik.

Tipe Idealis Terlibat memiliki kemampuan besar yang tidak biasa untuk berempati. Mereka toleran dan murah hati terhadap orang lain; kadang-kadang mereka cenderung menganggap teman-teman mereka lebih ideal dibanding sesungguhnya. Mereka selalu berusaha cocok dengan semua orang dan menginginkan hubungan mereka harmonis serta memuaskan. Untuk mencapai ini, mereka siap mencurahkan diri dan meletakkan kebutuhan-kebutuhan mereka di urutan paling akhir. Karena tipe Idealis Terlibat sangat peduli, ada risiko mereka akan mengorbankan diri dan memforsir diri mereka demi orang lain. Oleh karena itu, dalam pekerjaan mereka harus berhati-hati agar tidak timbul sindrom kelelahan.

Tipe Idealis Terlibat dapat diandalkan, cukup terorganisir dan suka membuat struktur situasi-situasi rumit. Mereka sulit menerima kritik; mereka cepat merasa tersinggung dan salah dimengerti. Perfeksionisme mereka juga memengaruhi kehidupan percintaan – mereka mencari hubungan yang sempurna untuk seumur hidup. Begitu mereka mengambil keputusan, mereka menjadi pasangan yang setia, cukup seimbang, dan penuh cinta. Namun demikian, jikalau mereka terlibat dengan orang yang salah, bisa saja terjadi mereka membiarkan diri mereka dimanfaatkan sekian lama sebelum mengakhiri hubungan tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata aku memang idealis... Not bad.
*tarik senyum selebar2nya, mencari kesenangan itu tidak mudah.

Idealis Terlibat (saya tipe kepribadian)

Senin, 17 Januari 2011

Kangen Keluarga Asrama

Pernahkan kita mengalami rasa kangen yang amat sangat hingga kita menitikkan air mata, ya ini ku alami sekarang, ketika sedang mendengarkan lagu, ku tiba-tiba teringat dengan keluargaku. Ketika sedang melihat-lihat foto ini, seolah-olah bayangan wajah mereka persis ada didepanku...

OK selamat pagi hidupku semoga hari ini kita semua bisa merasakan rasa rindu dan kangen terhadap orang-orang yang ku kita cintai dan lagu ini ku persembahkan untuk mengenang orang-orang yang ku sayangi…

Kau selalu di hati...

Kamu sangat berarti
Istimewa dihati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Don't you worry just be happy
Temanmu disini

Keluarga yang pernah kumiliki dulu, sekarang dan selamanya... akan selalu ada dihatiku.
Buat keluarga ku, waktu yang ada sekarang adalah sangat berharga bisa bersama mereka. Kangeeen...T__T










Minggu, 16 Januari 2011

Surat CINTA dari Allah SWT

Sebuah surat yang mengingatkan kita betapa pentingnya untuk mengingat ALLAH dimanapun kita berada, karna Dia tidak pernah melupakan hambaNya. (Quote Warna Islam)

engkau bangun AKU tahu, engkau mandi AKU tahu, engkau makan AKU tahu, engkau kerja AKU tahu, engkau tidur AKU tahu, sampai engkau matipun AKU tahu.. tapi selama hidupmu apakah engkau mau tahu kalau AKU SELALU TAHU ?




Saat kau bangun pagi hari,AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ......
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja .......
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya .......
Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah; kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU .........
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatah kata pun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU........ Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba ........ tak juga kau menyapaKU.
Subuh....... . Dzuhur ....... Ashar .......... Magrib ......... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ..... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a,dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ..........

Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU????? Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU ............ !!!!!!! Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU ......
Yang selalu menyertaimu setiap saat ........

Allah SWT ......

Sabtu, 15 Januari 2011

Cho Five

Sudah hampir 2 hari terakhir ini, ada mahluk lain dikamarku (tepatnya makhluk nyata dan terlihat :D )..

Sekarang ku memelihara ikan2 di kamar. Akhirnya impianku punya hewan piaraan terwujud. Hoho. Biasanya kalo udah mulai tengah malem, kosku jadi sepppiiii BGT Setelah ada ikan2...paling ga...yaaah adalah bunyi akuariumnya yang menemani kalo tidur larut atau kalo ga bisa tidur.

Aku memelihara ikan Kami memelihara ikan. Bukan aku yang beli ikan2 ini tapi Cho, my BF yang ngasih (lebih tepatnya dititipi).
Dititipi? why not! Haha. Mumpung gratis. Sebuah prinsip ga pernah mau rugi oleh seorang mahasiswa ekonomi yang hanya dengan modal suka ngitung nekat mendalami ilmu akuntansi yang didapatnya di bangku kuliah Yu-iy-iy UII.

Ikannya kami kasih nama.
Chobi, Chosi, Chodi, Choi, Chofi (Our Fish, Cho Five)

Selasa, 11 Januari 2011

Uang Seribu dan Seratus Ribu

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke.. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik.

Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda. Uang seratus ribu berkata pada uang seribu : "Ya, ampiiiuunnnn. .......... darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecek dan......bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukangsayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk, dari sana saya hijrah ke 'baluang' (pren : tau kan baluang...?) Inang-inang. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin..: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, akudisimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali. Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu.. "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"
"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.
"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana......"

Quote Warna Islam

Siapakah orang yang paling sibuk?
Orang yang paling sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya, seolah-olah ia harus mengurus kerajaan sebesar kerajaan Nabi Sulaiman a.s

Siapakah orang yang manis senyumannya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berkata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabb, Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang yang tidak puas dengan nikmat yang ada, selalu menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadah dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan diperluaskan sejauh mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak
karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Jawaban dengan Satu Tamparan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan Anda.
Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka
yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka
memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras…
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama…kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.
***
Hikmahnya salah satunya adalah kita harus senantiasa terus belajar dan belajar tentang islam, dan berusaha untuk mengamalkannya, step by step is oke, do you know ? Allah itu suka banget pada hamba-Nya yang mengamalkan amal shalih yang sederhana sifatnya tapi Istiqomah …

Ketawa yuuuk...

Bihun dan Indomie

Bihun sangat iri hati terhadap Indomie.
Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning & gemuk aja orang-orang lebih
suka sama dia, nggak tau malu."
Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian. Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa.
Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..."
Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti. Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira gue enggak ngenalin elu ya !! Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu !!!"

KUCING

Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan untuk
membuang kucing tersebut secara diam- diam. Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing.
Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuang kucing tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana.
Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi. Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah ber ada di sana.
Budi berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi belok kanan, belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya.
"Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.
"Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang.
Aku kesasar....! "

STORY: Apa yang harus saya lakukan agar dapat menikah dengan pria kaya?

Seorang gadis muda, cantik dan seksi, mengirimkan surat ke sebuah forum terkenal, dengan judul:

Apa yang harus saya lakukan agar dapat menikah dengan pria kaya?

Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan gaya. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500,000 per tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1,000,000 per tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York. Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah di forum ini ada yang mempunyai penghasilan $500,000 per tahun? Apa kalian semua sudah menikah?

Yang saya ingin tanyakan: Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Yang terkaya pernah kencan dengan saya hanya berpenghasilan $250,000 per tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York, penghasilan $250,000 per tahun tidaklah cukup.

Dengan kerendahan hati, saya juga ingin menanyakan:
1. Di mana para lajang-lajang kaya hang out?
2. Kisaran umur berapa yang harus saya cari?
3. Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?
4. Saya pernah bertemu dengan beberapa cewek yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi kok mereka bisa menikahi pria kaya?
5. Bagaimana anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?
Si Cantik


Beberapa hari kemudian si cantik mendapatkan balasan dari seorang pria yang bekerja di lembaga finansial Wall Street.

Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis-gadis di luar sana, yang punya pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional.

Pendapatan tahunan saya lebih dari $500,000 sesuai syaratmu, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main-main di sini. Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan yang salah untuk menikahimu. Jawabannya mudah saja, saya akan coba jelaskan. Coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang: Pihak A menyediakan kecantikan, dan Pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tapi ada masalah di sini, kecantikan anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi kecantikan anda tidak akan bertambah tahun demi tahun.

Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan anda adalah aset yang akan menyusut. Bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial. Jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang; dari aturan yang kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya, dan adalah ide buruk untuk menyimpannya dalam jangka panjang, seperti pernikahan yang anda inginkan. Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di jual atau disewakan. Siapa saja dengan penghasilan tahunan $500,000 bukan orang bodoh, kami hanya berkencan dengan anda, tapi tidak akan menikahi anda.

Saya akan menyarankan, agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan pendapatan $500,000 per tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah-mudahan balasan ini dapat membantu. Jika anda tertarik untuk layanan "sewa-pinjam", hubungi saya.
Quote: Warna Islam

Dear Allah

In u’r majesty, u create differences
In my arrogance, i question u’r wisdom
In u’r mistery, u cerate temptation
In my inferiority, u make me more than i am
So here i am
Dear Allah. Luv so much.

Jangan Menjadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
“Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ” sang Guru bertanya.
“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ” jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru.
“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”
“Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.”
Si murid terdiam, mendengarkan.
“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.”

Cerpen: IBUKU BERASAL DARI SUKU MOOI

Tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "Aku sayang padamu." Dimulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita. Ibu. Walau mereka tak pernah meminta. Percayalah kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia…
Untuk semua Ibu yang mencintai anak-anaknya dan semua anak yang mencintai Ibunya.

***

Berawal dari cerita ibunya tentang keluarganya, Ocin sukses membuat novel ‘mamaku berasa dari suku mooi’. Sekarang novel itu memiliki rating tinggi dan sangat populer.
Cerita tentang ayahnya yang seorang insinyur dari Jakarta yang ditugaskan bekerja mengeksplorasi minyak dan gas bumi di kabupaten Sorong provinsi Irian Jaya Barat. Tugas ini bertujuan sebagai bahan pengkajian, pengelompokkan, dan pemanfaatan sumber daya alam di Papua. Kabupaten itu awalnya sangat tidak disukai ayahnya, tapi ternyata disinilah ayahnya menemukan pujaan hatinya, belahan jiwanya, yaitu seseorang yang sekarang menjadi ibunya.

***

Tahun itu…
Empat hari menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, pesawat Fokker milik Pelita Air Service yang saya tumpangi mendarat di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat. Saya berada dalam penerbangan Jakarta-Sorong itu bersama puluhan karyawan Petrochina. Penerbangan berlangsung 4 jam, plus transit setengah jam di kota Makassar. Jam 12.30 WIT saya menjejakkan kaki pertama kalinya di kota itu. Sengatan sinar matahari menyengat kulit. Sangat panas.
Lebih dari empat kali, pada Agustus – Desember 2007, saya datang ke Bandara Domine Eduard Osok Sorong. Di ruang tunggu keberangkatan, maupun kedatangan, tidak dilengkapi dengan AC (pendingin ruangan). Begitu pula, di ruang check in boarding. Jadi, penumpang pastinya kepanasan. Apalagi, selagi menunggu barang-barang bagasi datang. Keringat bercucuran deras. Selagi kepanasan begitu, para kuli angkut barang mengerebuti. Yah, mereka agak sedikit memaksa, tawarkan jasa. Membuat suasana tambah panas, belum lagi suara orang berteriak-teriak di dalam bandara. Alih-alih disebut bandara, suasana bandara di kota Sorong ini lebih mirip dengan terminal bus di Pulo Gadung Jakarta. Bandara Domine Eduard Osok baru dua tahun beroperasi. Bandara sebelumnya, berada di Pulau Jeffman, sekitar satu jam perjalanan laut dari kota Sorong. Waktu itu, penumpang yang baru mendarat, ataupun akan berangkat, harus menggunakan longboat (perahu kayu bermesin 40 atau 80 PK, dengan kapasitas 50 orang). Sungguh repot turun dari pesawat, terus lanjut dengan perahu kayu.
Kota Sorong memiliki jalan utama sepanjang 18 kilometer saja. Tiap lokasi, diberi alamat Kilometer 1, KM-5, dan seterusnya. Bandara Domine Eduard Osok sendiri berada pada Kilometer 7. Sementara di Kilometer 18, adalah daerah perbatasan dengan “kota baru” Aimas. Di sana-sini saya temui aspal jalanan bolong-bolong, kroak. Keluhan tentang kondisi jalan yang rusak bagaikan sarapan pagi yang terdengar dari warga kota lewat siaran radio di sana. Keluar dari bandara, jalanan rusak itu sudah mulai terasa. Jika naik “taksi” di Sorong, ongkosnya jauh dekat Rp2000,00. Jangan salah, taksi di sana adalah sebutan untuk angkot, angdes. Sedangkan taksi yang seperti di Jakarta, tidak ada. Yang ada, adalah mobil carteran yang biasa mangkal di hotel-hotel, dengan harga sewa sehari (12 jam) sekitar Rp700.000,00 – Rp1.000.000,00. Orang-orang menyebutnya taksi gelap. Mobil yang dipakai, biasanya bermerk Kijang, dari yang jenis kapsul hingga Innova.
Toko-toko dan kios berjejer di sepanjang jalan Kilometer 0 hingga KM 18, di Sorong. Tapi, rumah makan, atau warung makan, warung kopi, bisa dihitung dengan jari.
“Di Sorong ini lebih banyak rumah minum daripada rumah makan,” ujar seorang rekan Awan yang berprofesi dokter, yang sudah lebih lama berada di sana.
Warung tenda kaki lima di kota itu dilokalisir di satu tempat, yang biasa disebut ‘Tembok’. Lokasinya berada persis di pinggir laut, sekitar 500 meter dari dermaga DOM, Sorong, atau dermaga speedboat dan longboat. Di Tembok anda akan menemukan warung tenda ‘Malioboro’, ‘Yogyakarta’, jawa timuran, bugis, dan banyak lainnya. Tidak ada orang asli Papua yang jualan makanan di sana. Menu di Tembok, hampir sama seperti sea food. Ikan Bubara yang paling banyak dijajakan. Kepiting, udang, juga ada. Seporsi makanan di warung tenda harganya bisa mencapai Rp50.000,00. Jika ingin yang lebih murah, pesan ayam bakar saja, sekitar Rp.20.000,00. Biasanya, pembeli datang dengan keluarga, teman, untuk makan bersama di sana. Saat itu Awan datang sendiri. Jadi, terasa mahal makan di situ.
Pusat makanan kaki lima yang lain, berada di belakang Kantor Telkom Sorong. Tapi di sini, tidak lagi warung tenda, melainkan sudah menjadi jejeran kios-kios makan. Untuk resto yang agak fancy, anda bisa datang ke Lido Kuring, sekitar 700 meteran dari Tembok. Atau bergeser agak jauh sedikit ke Raja Sea Food. Menu utama dan andalan, tentu saja, Sea Food.
Awan berada di kota Sorong untuk tugas lapangan, dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi dari perusahaan patungan Pertamina Petrochina Sugihwati (PPS). Pulau Sugihwati, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat. Wilayah tersebut berjarak sekitar 70 km dari kota Sorong.
Di pulau itulah Awan terlibat konflik suku mooi sekaligus bertemu dengan gadis desa yang mempesona dan sangat pemberani.
“Nama saya Vin…” ujar gadis itu dengan ramah. Saat Awan mencoba menanyakan nama gadis itu saat makan di warung tenda kaki lima.
Gadis itu mengulurkan tangannya sambil tetap melihat saya dengan hati-hati. Vin, nama yang simpel seperti terlihat dari wajahnya dan pakaian yang digunakannya. Sepertinya ia adalah anak Tuan Datuk sang pemilik warung tenda. Rambutnya sebahu. Dari penampilannya, seperti bukan orang asli suku mooi. Dia terlihat lebih pintar dan tegas daripada gadis-gadis lain di daerah suku mooi.
“Maaf… Kenapa anda melihat saya seperti itu? Apa ada yang ingin anda tanyakan?”
”Panggil saja saya Awan. Toh saya pikir usia anda tidak berbeda jauh dengan saya,” saya mencoba untuk kenal lebih jauh. Sepertinya sulit sekali mengalihkan pandangan saya dari wajahnya yang khas, antara cuek dan anggun.
“Vin putri dari Tuan Datuk ya? Tapi tidak terlihat seperti orang suku mooi. Apa Vin bukan asli orang suku mooi di sini?”
“Saya memang bukan suku mooi, hanya saja orang tua saya tugas dan pensiun disini, jadi… saya lahir dan besar di Sorong dan merasa saya adalah orang Sorong. Dan setelah kedua orang tua saya meninggal karena kecelakaan, saya bekerja dengan Tuan Datuk di warung ini. Beliau sudah seperti ayah saya sendiri”.
“Kalo saya berada di kota Sorong untuk tugas lapangan, dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi dari perusahaan patungan Pertamina Petrochina Sugihwati (PPS). Vin sepertinya punya pandangan tersendiri tentang kehidupan di Sorong?”
“Pulau Sugihwati itu, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat. Maksudnya ingin berbicara mengenai pembangunan, pendidikan dan kehidupan sosial di Sorong… dari hari ke hari sepertinya bukan bertambah baik, tapi malah bertambah buruk… dari Jalan utama yang dikerjakan kontraktor asal-asalan, pasar remu yang identik dengan sampah dan pengaturan angkot yang tidak jelas, kurangnya kegiatan yang positif dan terorganisir bagi anak-anak dan generasi muda, dimusim hujan banjir yang terus menerus menggenangi HBM dan sekitarnya, KM. 10, Boswesen, belakang RS Umum, juga tidak ada respon untuk pembuatan saluran pembuangan air yang baik, tembok berlin dan warung sarabah yang gelap, jual beli miras yang bebas dilakukan, pengguna jalan raya yang tidak taat rambu-rambu lalu lintas, pelayanan RS Umum yang luar binasa jika menggunakan Askes atau Astek apalagi Askin, banyaklah yang mesti dibenahi di Sorong. Kalau bukan saya dan saudara siapa lagi yang mau membawa kota Sorong tercinta ini kepada perubahan yang positif demi masa depan generasi berikutnya. Biar bagaimanapun …”
Begitulah kesan pertama Awan ketika bertemu dengan Vin. Dan setelah obrolan singkat tentang kabupaten Sorong.
Semakin hari, Awan semakin sering makan di warung tenda dan bertemu dengan Vin. Ternyata dulunya Vin pernah kuliah di Universitas Indonesia jurusan Pembangunan Ekonomi di Jakarta, tapi cuma satu tahun dan tidak dilanjutkan karena orang tuanya sakit. Padahal Vin cerdas dan memperoleh beasiswa. Vin sangat membantu Awan. Dia banyak bercerita tentang kabupaten Sorong.
“Sorong sebagai pintu masuk barang, manusia dan jasa di propinsi paling timur Indonesia menyimpan cerita hitam, mulai dari gaya pembangunan yang kapiltalitistik yang memperlebar jurang miskin dan kaya tapi juga memojokan suku mooi di tanah sorong. Saya senang sekali melihat pola percepatan pembangunan di kota ini yang merupakan tanah cukup terkenal sebagai arus perputaran ekonomi tercepat di Indonesia, namun saya pesimis dengan gaya pembangunan yang tidak menguntungkan masyarakat kota yang homogen tersebut. Kalau kita bicara soal sosiologi kota Sorong kira-kira ada yang bisa menjawab dimana mata kota Sorong, dimana jantung kota Sorong, dan dimana tangan. Siapa yang bisa menjawab? tentu jawaban pertanyaan ini cukup sulit tapi marilah dengan kerendahan lawan dari kesombongan kita menghitung siapa yang meluruskan semua ini? orang mooi adalah suku yang tidak suka kompleng banyak artinya bukan kami takluk tapi selalu bertindak berdasarkan kebenaran. Saya merasa bangga kalau siapapun yang turut merasakan pelayanan di tanah kami suku mooi karena kita semua adalah ciptaan Tuhan, hanya saja kami suku mooi yang pertama mengalami peradaban di Sorong makanya kami di sebut tuan tanah walau tersingkir...ha…ha… Aku sudah merasa seperti bagian dari suku mooi. Kami selalu tidak dipentingkan dalam berbagai urusan pembangunan di kabupaten ini. Kebanyakan para suku mooi sangat membenci orang-orang kota seperti anda yang datang ditugaskan bekerja di kabupaten. Banjir saja yang melanda kota sorong terus menerus menjadi masalah yang rumit, siapa yang harus bertanggung jawab? kita tanya pada AMDAL kota apa yang ada di isi kepala dinas soal tata ruang kota, duit atau pembangunan. Itulah sebabnya saya tidak sombong malah saya jadi beban moril karena gaya pembangunan yang kapitalistik di daerah ini”.
Dari cerita-cerita Vin, Awan semakin dekat dengannya. Dan saling jatuh cinta. Saat Awan melamar Vin dan bertemu dengan Tuan Datuk, beliau setuju saja jika anak satu-satunya dilamar seorang pemuda dari Jakarta. Tapi beliau mengajukan satu syarat bahwa Awan harus membuat suku mooi di daerah Sorong mempunyai wewenang dan kekuasaan sebagai tuan tanah.
***
Ternyata syarat itu adalah awal dari sebuah konflik di suku mooi. Para penduduk selain orang asli suku mooi tidak setuju jika ayah dan ibunya menikah. Akhirnya ayah membawa ibu ke Jakarta dan meninggalkan kabupaten Sorong karena mereka tidak diterima dan diusir oleh penduduk dan beberapa suku mooi yang tidak setuju.
Selang beberapa bulan terdengar kabar bahwa Tuan Datuk meninggal dan ibu meminta untuk kembali ke Sorong. Saat Tuan Datuk masih hidup, beliaulah yang menjadi penengah antara orang asli suku mooi dan para pendatang dari kota yang sering membuat suku mooi marah dan berbuat anarkis, seperti membakar pabrik atau mengancam akan membunuh sekalipun. Beita-berita tentang suku mooi yang anarkis juga mulai tersiar di TV.
Padahal saat itu ibu sedang hamil muda. Tapi ayah sangat mengerti bahwa ibu sangat mencintai Tuan Datuk yang merawatnya dari kecil. Ayah dan ibu pun barangkat ke Sorong. Saat itulah ayah meninggal karena ditusuk pisau oleh salah seorang suku mooi.

***

"Ocin, bangun.. Sarapanmu sudah ibu siapin di meja".
Tradisi ini sudah berlangsung 26 tahun, sejak pertama kali Ocin bisa mengingat tapi kebiasaan ibu tak pernah berubah. "Ibu, tidak perlu repot-repot bu, aku sudah dewasa," pintanya pada ibu pada suatu pagi. Wajah tua yang sering menceritakan tentang ayah itu langsung berubah.
Juga ketika ibua mengajak Ocin makan siang di sebuah restoran. Buru-buru Ocin mengeluarkan uang dan membayar semuanya, ingin membalas jasa ibu selama ini dengan hasil keringat ibu mudah sekali sedih? Ocin hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya dia mengalami kesulitan memahami ibu karena dari sebuah artikel yang pernah dibacanya, orang yang lanjut usia bisa sangat sensitif dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak. Tapi entahlah. Niatnya ingin membahagiakan ibu malah membuat sedih. Seperti biasa, ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.
Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya "Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan ibu. Apa yang bikin ibu sedih?"
Kutatap sudut-sudut mata ibu, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata ibu berkata ,Ibu merasa kau tidak lagi membutuhkan ibu. Kau sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kau, ibu tidak perlu lagi jajanin kau. Semua sudah bisa kau lakukan sendiri".
Ah, Ya Tuhan, ternyata bersusah payah melayani putrinya buat seorang ibu adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah Ocin sadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing. Selama ini ibu membesarkannya dan bekerja keras untuk sekolahnya. Sejak ayah meninggal ibu hidup bersama keluarga ayah di Jakarta. Setelah ibu melahirkan Ocin, sebagai orang tua tunggal beliau membesarkannya dan berusaha memberikan yang terbaik untuknya.
Tak pernah Ocin melihat ibunya bersedih dan ibu tak pernah menceritakan tentang tragedi di suku mooi yang membuat ayah meninggal, sampai pada hari itu Ocin memaksa ibu untuk menceritakannya.
Banyak cerita-cerita seputar bagaimana pendatang- pendatang kalangan birokrat sipil dan militer serta orang-orang kaya lama maupun baru dari Jayapura, Manokwari, Ambon, Makasar, Menado, Jawa, karyawan Pertamina dan kontraktor- kontraktor Pertamina serta pedagang bermodal lainnya dapat menguasai tanah- tanah strategis di kota Sorong. Fenomena inilah yang mengawali kisah terpinggirnya pemukiman suku- suku Malamoi yang dianggap sebagai pemilik adat dari tanah- tanah yang ada di kota Sorong. Hal ini juga sangat mempengaruhi gaya hidup, sikap dan cara pandang yang mengarah pada stereotipe etnik tertentu tentang pendatang dan penduduk asli termasuk interaksi yang terjadi antar mereka.
Tapi semua konflik itu sudah berakhir. Kemudian Belantara Papua mengadakan pertemuan dengan sekretaris Lembaga Masyarakat Adat Malamoi. Kemudian mengajak Belantara untuk memulai penyadaran dan resolusi konflik di masyarakat. Hal penting lainnya adalah Lembaga Masyarakat Adat dan Belantara sepakat melakukan pemetaan tanah dan inventarisasi potensi wilayah adat Malamoi, terutama area lembah Klasouh. Aksi-aksi tersebut bertujuan untuk meminimalisir konflik horisontal, penyadaran kritis, dan penyiapan pengelolaan hutan oleh rakyat secara berkelanjutan.
Dan Ocin sebagai seorang novelis telah membuat sebuah cerita kompilasi Papua. Bahkan sekarang pun ibu sangat senang karena dari novelnya akan dibuat film kompilasi Papua. Dimana didalamnya terdapat banyak kemajuan dan banyak yang memanfaatkan hukum adat suku mooi yang sedikit keras emosi dalam pemanfaatan sumber daya alam di Sorong.
Diam-diam Ocin merenungkan. Apa yang telah dipersembahkannya untuk ibu dalam usianya sekarang? Adakah ibu bahagia dan bangga pada putrinya?
Ocin bertanya pada ibu. Ibu menjawab "Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kau berikan pada ibu. Kau tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kau berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat ibu. Setelah dewasa, kau berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat ibu. Setiap kali binar mata kau mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua, ibu dan almarhum ayahmu. Ayahmu orang yang sangat baik".
Lagi-lagi Ocin hanya bisa berucap "Ampunkan aku ya Tuhan kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada ibu. Masih banyak alasan ketika ibu menginginkan sesuatu." Betapa sabarnya ibu melalui lika-liku kehidupan.
Ibu seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Ah, maafkan aku ibu. Delapan belas jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat ibu lelah. Sanggupkah aku ya Tuhan?

***

"Ocin, bangun nak.. sarapannya udah mama siapin di meja…"
Kali ini Ocin lompat segera.. membuka pintu kamar dan merangkul ibu sehangat mungkin, diciuminya pipinya yang mulai keriput, ditatapnya matanya lekat-lekat. "Terimakasih ibu, aku beruntung sekali memiliki ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan ibu." Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan..
Cinta ini milikmu, Ibu. Aku masih sangat membutuhkanmu… Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

***

Sabtu, 01 Januari 2011

Selamat Tahun Baru 2011

Semoga di tahun akan datang selalu ceria dan bersahaja.

Lembaran demi lembaran telah dilalui dengan lipatan lipatan yang terkadang tak bermakna, coretan demi coreta telah memenuhi kertas-kertas putih polos dalam hati yang terkadang tak bermakna dan kadang tak bertujuan.