Jumat, 31 Desember 2010

Uang Emas Islam

First of all...
Teman, saya ingin berbagi sedikit cerita tentang suatu materi matkul EKIS yang menarik menurut saya. entah bagaimana menurut teman2 yang lain, karena siang itu sepertinya cuma saya yang mendengarkan dosen saya bercerita, hhaha mgkn karena ini adalah prtama kalinya saya benar2 masuk matkul ini.
Tapi saya yakin anda juga akan tertarik dengan hal ini, haahaa penasaran kan... mari mari mariii… kita mulai! Teman2 yg tidur saat matkul EKIS juga harus baca, 3 sks=240.000 lhoo…

Uang emas… yang terbesit di pikiran saya ketika pertama kali diceritakan salah seorang dosen matkul EKIS (Ekonomi Islam) di kampus. Beliau bilang, uang yang dihalalkan dalam Al-Qur’an itu uang emas, bukan kartal yang dicipt dan dikendalikan Bank Sentral, juga bukan uang giral yang dicip system perbankan. Uang yang paling sehat dan murni itu uang emas. Bahkan ada kelompok muslim yang menganggap uang kertas itu riba (nah lhoo…dosenku kalo gtu pakenya uang apa ya???!) (jgn2 beliau trmasuk kelompok muslim itu, kelompok muslim muhobittun kalo kagak salah, hhaha lupa saya)

Yang ingin saya bagikan adalah tentang fakta-fakta yang saya temukan tentang uang emas itu.
Baiklah, kita mulai pelan-pelan ya… Di dunia yang didominasi oleh uang fiat murni sejak Agustus 1971, uang emas menjadi seperti isi lagu tahun 1980-an, dibenci namun pada saat yang bersamaan juga banyak dirindukan. uang emas dibenci oleh bank-bank sentral dunia dengan alasan yang tidak jelas, konon kalau uang emas dibiarkan exist, uang fiat akan kelihatan tidak bernilainya. Bahkan bukan hanya dibenci, dalam Article of Agreement of the IMF ada larangan bagi negara-negara anggotanya untuk menggunakan emas sebagai dasar nilai tukar uangnya *segitunya ya...

Oke kita lanjut…
Lantas siapa yang merindukan uang emas? bagi kita umat Islam,uang emas ini bukan hanya sekedar uang untuk kepentingan transaksi, tetapi juga sebagai alat untuk implementasi beberapa ketentuan syariah seperti nishab zakat, nishab hukuman bagi pencuri, nilai uang diyat dlsb. Jadi kita tentu merindukan kehadiran uang yang adil ini.

Namun ternyata umat diluar Islam-pun yang cerdas dan memahami betul problem yang terbawa dengan uang kertas, mereka juga mulai merindukan hadirnya kembali uang emas ini. Di Amerika ada Gold Anti Trust Action Committee (GATA) dan Foundation of Advance Monetary Education (FAME) , keduanya gencar mengkritisasi ketidak beresan uang kertas mereka dan pentingnya kembali ke emas *Tuuuh kan…(mulai aneh, tadinya kan dibuat larangan..piye toooch anggota negara IMF iki?!!!)

Yang lebih hebat adalah di Eropa ada United Future World Currency (UFWC) yang sangat serius mempersiapkan uang baru berbasis emas ini. Akses mereka ke para pemimpin dunia juga sangat baik sehingga dalam suatu pertemuan (kalo kagak salah pertemuan G-8) yang berlangsung di Italy, mereka berhasil secara symbolic menyerahkan uang emas mereka kepada para pemimpin dunia tersebut. Dalam kebingungannya, uang yang diberikan kepada para pemimpin G-8 ini diberi nama ‘eurodollars’ dan bernilai setara 2,800 Euro atau US$ 3,900 per kepingnya.*yaaah…(intinya gitu lah nama tuh uang yang diserahkan ke pak obama)

Bukan hanya berhasil menyerahkan koin emas-nya pada para pemimpin dunia, UFWC juga melombakan design uang masa depan ini pada anak-anak di seluruh dunia karena generasi merekalah yang nantinya akan menggunakan uang ini. Lomba design uang masa depan ini melibatkan juri dari berbagai latar belakang seperti para pemenang hadiah nobel, para ahli percetakan uang logam, para ekonom dlsb. (weleh2 lebay kaaan….)

Tau ga siih… Lagi-lagi kita umat Islam sebenarnya punya solusi yang sudah sangat terbukti keunggulannya selama ribuan tahun, kalau saja kita mau kembali ke uang kita sendiri. Kita tidak perlu kebingungan mencari nama baru bagi uang kita karena uang kita namanya sudah disebut di Al-Qur’an (QS 3:75) dan berbagai hadits Rasulullah SAW.

Kita juga tidak perlu cape’2 menentukan designnya *(kayak td tuh para anak2 yang ikut lomba design..) karena yang diatur dalam uang kita hanya beratnya (1 Mitsqal emas = 1 Dinar) dan ancaman yang tegas bagi yang menurunkan kadar standarnya. Penggunaan Dinar juga tidak memerlukan kesepakatan khusus dari para pemimpin dunia, aturan main dalam syariah yang sudah baku dan sudah tested lebih dari seribu tahun terkait dengan emas dan perak sangatlah mencukupi untuk mengatur penggunaan emas dan perak sebagai uang ini.

Jadi kalau kita kembali kepada solusi Islam, justru kita akan berada di depan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Ketika bangsa-bangsa lain masih sibuk mencari nama dan bentuk uang baru mereka, kita sudah diberi tahu nama dan bentuk uang kita dari dua pegangan utama kita yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Wa Allahu A’lam..T_T

Akhirnya, bagi siapa pun yang baca notes saya ini, dengan kerendahan hati saya minta map,jika membuat anda kesal, heboh, lebay, syok, geli, tertawa, atau menangis…karena saya cuma ingin membagikan hal yang menarik menurut saya.
Yang pasti… Al-Qur’an dan Hadits akan (tetap)menjadi pedoman yang romantic, keren, cool bagi semua umat di dunia.

Hmmm, siapapun yang baca notes ini, eniwei 2 hari lagi saya ujian terakhir matkul 3sks ini.
Walaupun nilai memang sungguh bukan tolak ukur yang sesungguhnya atas kecerdasan akademik n intelektualitas seseorang, tapi semoga nilai ujian akhir sem2 ini bisa ku jadikan tanggungjwb atas beasiswaku dan uang dari someone definitly special in my world yg dah ngelahirin, ngebesarin, ngedidik, n ngasih uang bulanan selalu. hhaha

Belajarku tak cukup,semoga berarti. biar Allah yang mencukupkan.
Wish me luck...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar